ISU-ISU INTERNASIONAL DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
AKUNTANSIMANAJEMEN
Dosen Pengampu: Dr. Muhammad Thoyib, M.Pd
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO
2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang.
Dalam hubungan bisnis global, akuntansi
manajemen khusunya harus bisa mengubah persepktif dan jangkauannya. Beberapa
permasalahan yang tejadi adalah banyak Negara yang menjalankan perdagangan
sesama Negara dan sukses namun tidak jarang juga yang tidak berhasil.
Ketidakberhasilan ini bisa saja disebabkan oleh manajemen yang salah. Bisnis
juag membutuhkan sebuah akuntansi manajemen untuk mempermudah dan mengatur
segala aspeknya. Perusahaan internasional lebih kompleks karena perubahan yang
terus-menerus terjadi di era globalisasi ini.
.
1.
Apa sajakah isu-isu Internasional mengenai Akuntansi Manajemen?
2.
Bagaimana keterlibatan negara dalam perdagangan Internasional?
3.
Bagaiman cara menentukan harga transfer Internasional?
4.
Bagaiman pengaruh dari nilai tukar mata uang asing bagi negara?
5.
Apakah macam macam desentralisasi itu?
6.
Apa sajakah erika yang terjadi dalam lingkungan Inrernasional itu?
C.
TUJUAN.
1.
Mengetahui mengenai isu-isu Internasional tentang
akuntansi Internasional..
2.
Mengetahui sejauh mana keterkaitan Negara dengan
perdagangan Internasional.
3.
Mengetahui cara menentukan harga transfer
Internasional.
4.
Mengetahui pengaruh nilai tukar uang asing bagi negar.
5.
Mengetahui macam-maam desentralisasi.
6.
Mengetahui etika dalm lingkungan Internasional.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam hal
akuntansi manajemen berperan dalam lingkungna bisnis global untuk menangani
masalah keuangan dan bisnis. Pelatihan dan pendidikan yang baik juga harus
mengikuti tren bisnis global yang terjadi saat ini. Seorang akuntan manajemen
harus rajin membaca buku dan juga membaca situasi yang sedang hangat dalam
dunia bisnis global. Karena tugas akuntan manajemen adalah untuk menyiapkan dan
menyediakan informasi untuk para manajemen agar tetap mampu mengikuti
perkembangan dalam berbagai hal area bisnis, termasuk system informasi,
pemasaran, manajemen, politik, dan ekonomi. Selain itu juga harus mengenal dan
memahami system akuntansi keuangan yang berlaku di Negara-negara dimana
perusahaan beroperasi.
A.
Keterlibatan Dalam Perdagangan Internasional
Perusahaan besar yang terdiri dari beberapa perusahaan induk dan
sejumlah cabang dibeberapa Negara, atau sering disebut dengan MNC (multi
national cooporation). Beberapa keterlibatan tersebut antara lain adalah:
1.
Impor dan export. Indonesia merupakan salah stau Negara
yang terlibat dalam export maupun impor dengan Negara-negara lain.
2.
Perusahaan yang dimiliki sendiri. Suatu perusahaan
bisa saja membeli perusahaan yang tidak berada di Negaranya. Hal ini biasanya
dilakukan oleh perusahaan yang sudah cukkup besar kiprahnya. Cara ini cukuplah
strategis, karena dinegara tersebut perusahaan cabang juga dapat mengerjakan
berbagai aktifitas produksi seperti di perusahaan induk.
3.
Joint venture, yaitu jenis persekutuan dimana para
investor menjadi bagian pemilik dari perusahaan tersebut.[1]
B.
Harga Transfer Internasional.
IRS (Internal Revenue Service) atau undang-undang pajak penghasilan
Pasal 482 di Amerika Serikat , mengakui tiga cara penetapan harga yang
mendekati harga pasar, yaitu sebagai berikut:
1.
Metode harga tak terkendali yang dapat dibandingkan (comparable
uncontrolled price), contohnya adalah sebagai berikut: divisi Belgia
mentrasfer suatu komponen ke divisi Amerika Serikat. Jika komponen tersebut
memiliki harga pasar $50 dan biaya pengiriman $4, maka harga transfer $54.
Apabila terdapat biaya yang dapat dihindari dari transfer internal (misalnya
mendapat biaya komisi $5), maka biaya ini bisa mengurangi harga pasar.
2.
Metode harga jual kembali, sama seperti harga jual
yang diterima penjual dikurangi mark-up yang wajar. Jadi, perusahaan anak yang
membeli untuk dijual kembali menetapkan harga transfer yang setara dengan harga
jual kembali dikurangi presentase laba kotor. Misalnya, divisi Amerika menerima
barang dari divisi Prancis untuk dijual kembali seharga $60. Divisi Amerika
biasanya mengenakan mark-up 50% terhadap biaya. Harga transfer dengan demikian
menjadi $40 ($60= biaya + 0,5 biaya).
3.
Metode biaya plus, yaitu Harga transfer berdasarkan
biaya. Niayay manufaktur produk disesuikan dengan setiap biaya lainnya, sperti
biaya pengiriman dan pajak. Misalkan Divisi Amerika memproduksi suatu produk
dengan biaya produksi $25. Produk itu kemudian dikirim ke Divisi Brazil dengan
biaya pengiirman $3.harga transfer adalah $28. Hraga ini disesuaikan dengan
mark-up atas produk tersebut.[2]
Akuntan manajemen harus mempertimbangkan betapa
pentingnya biaya-biaya yang harus ditanggung untuk produksi maupun bekerja sama
dengan perusahaan atau Negara lain.
C.
Nilai Tukar Mata Uang Asing.
Pada saat perusahaan beroperasi di lingkungan bisnis Internasional,
digunakanlah mata uang asing. Mata uang asing dapat ditukarkan dengan mata uang
dalam negeri melalui suatu nilai tukar (exchange rate). Masalah muncul karena
nilai tukar mata uang dapat berubah setiap hari sehingga terjadi
ketidakpastian. Akuntan manajemen memainkan peran penting dalam manajemen
risiko mata uang (currency risk management)
Manajemen risiko mata uang adalah pengelolaan perusahaan terhadap risiko
transaksi, ekonomi dan translasi exposurnya karena fluktuasi nilai kurs.
Risiko transaksi adalah kemungkinan transakasi kas dimasa yang akan
datang yang dipengaruhi oleh kurs.
Risiko ekonomi adalah kemungkinan bahwa nilai sekarang dari arus kas
dimasa depan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs tukar.
Risiko transaksi atau akuntansi adalah tingkat di mana laporan keuangan
perusahaan terpengaruh oleh fluktuasi kurs tukar.[3]
D.
Desentralisasi.
Seringkali, perusahaan yang terdesentralisasi di Negara asal
memberlakukan pengawasan yang lebih ketat dari pada perusahaan asing, paling
tidak hingga mereka mendapatkan banyak pengalaman di luar negeri. Sebagaimana
perusahaan menawarkan keunggulan-keunggulan di Negara asal, mereka juga
manawarkan berbagai keunggulan ke perusahaan asing. [4]
Beberapa macam desentralisasi adalah sebagai berikut:
1.
Kualitas informasi lebih baik pada tingkat lokal dan
mampu meningkatkankualitas keputusan.
2.
Manajer lokal di MNC mampu untuk memberikan respon
yang lebih cepatdalam pembuatan keputusan.
3.
Meminimalkan keterbatasandalam masalah sosial, hukum,
dan bahasa.
4.
Melatih dan memotivasi manajer lokal untuk mengambil
keputusan operasional sehari-hari sehingga manajemen puncak dapat lebih
memusatkan perhatian pada masalah-masalah strategis.
5.
Memberikan pengalamanyang berharga bagi manajer anak
perusahaan di luar Negeri melalui interaksi dengan manajer kantor pusat maupun
manajer luar negeri lainnya
E.
Mengukur Kinerja Pada Perusahaan Multinasional.
Sulit untuk mengukur seberapa berhasil sebuah perusahaan yang
multinasional. Banyak perusahaan yang produksi sejenis namun mengalami masalah
politik, sosial, dan ekonomi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Seorang manajer dan perusahaan yang dipimpinnya pun harus menghadapi berbagai
rintangan yang terjadi, baik internal atau external. Para manajer yang memimpin
perusahaan di negeri orang, akan mengalami berbagai masalah mulai dari politik,
hokum, budaya, sosial, dan pendidikan.
Beberapa variable ekonomi yang terpenting adalah inflasi, kurs valuta
asing, pajak dan harga transfer. Factor-faktor lingkungan dapat berbeda di
masing-masing Negara. Upah minimum di suatu daerah akan membatasi kemampuan
manajer menggaji karyawannya. Factor-faktor lingkungan yang berbeda tersebut
harus dipertimbangkan kembali saat mengukur keberhasilan kinerja dan
perusahaan. [5]
F.
Etika Dalam Lingkungan Internasional.
Etika dalam bisnis global harus diperhatikan karena dapat menyebabkan
permasalahan yang jauh lebih besar. Richard J. Mahoney, mantan CEO Monsanto
berpendapat ‘’Ketika Monsanto menjadi suatu masalah global, kami terus-menerus
menghadapi masalah perbedaan budaya dan ekspetasi budaya yang berbeda. Uang
jasa di suatu Negara dianggap uang suap di Negara lain. Undang-undang
lingkungan di suatu Negara bisa jadi sangat ketat tetapi tidak berjalan dengan
baik dan para pesaing Anda menertawai Anda karena patuh dengan undang-undang
hokum tersebut.’’ [6]
Berada
di Negara orang ataupun di Negara sendiri etika tetap harus menjadi prioritas
utama. Etika disetiap Negara mempunyai tingkat kesopanannya sendiri-sendiri,
belum tentu baik di Negara sendiri tapi tidak baik di Negara orang. Etika sangatlah penting dalam menjaga
relation antar devisi luar maupun dalam negeri. Jika sesekali tersangkut oleh
masalah yang berhubungan dengan etika global, maka akan menjadi sangat rumit.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Dibawah ini merupakan isu-isu internasional :
1.
Keterlibatan Dalam Perdagangan Internasional.
a.
Impor dan export.
b.
Perusahaan yang dimiliki sendiri.
c.
Joint venture.
2.
Harga transfer internasional.
a.
Metode harga tak terkendali yang dapat dibandingkan (comparable
uncontrolled price).
b.
Metode harga jual kembali.
c.
Metode biaya plus.
3.
Nilai Tukar Mata Uang Asing.
Merupakan
proses pertukaran mata uang asing dengan mata uang negeri. Pihak akuntansi
manajemenlah yang menangani hal ini.
4.
Desentralisasi.
a.
Kualitas informasi lebih baik pada tingkat local.
b.
Manajer lokal di MNC mampu untuk memberikan respon
yang lebih cepat dalam pembuatan keputusan.
c.
Melatih dan memotivasi manajer lokal untuk mengambil
keputusan operasional sehari-hari.
5.
Etika dalam lingkungna Internasional
Dalam
lingkungan Internasional menjaga etika sangat diprioritaskan. Etika setiap
negara berbeda-beda sesuai dengan tempat tinggalnya masing-masing. Menjaga
etika antar negara sangatlah penting karna ini akan mempermudah hubungan antar negara.
DAFTAR PUSTAKA
Hansen Mowen,
Akuntansi Manajemen edisi 7, terj. Dewi Fitriasari, Deny Arnos Kwary Jakarta:
Salemba Empat, 2005.
Khamaruddi,
Ahmad. Akuntansi Manajemen, Dasar-dasar Konsep Biaya dan Pengambilan
keputusan, Jakarta: RAJAWALI PERS, 2015.
No comments:
Post a Comment