expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'> Keterangan
السلام عليكم ورحة الله وبركاته

Wednesday, 14 December 2016

PEDOMAN PENYUSUNAN KISI-KISI DAN SOAL UJIAN TENGAH

PEDOMAN PENYUSUNAN
KISI-KISI DAN SOAL UJIAN TENGAH/AKHIR SEMESTER
Oleh:
Dr. H. Agus Akhmadi, M.Pd

I.    PENDAHULUAN
Penilaian merupakan salah satu proses penting dalam proses pendidikan, khususnya dalam proses belajar mengajar. Hakikat penilaian dalam pendidikan adalah proses yang sistematik dan sistemik dalam mengumpulkan data dan informasi, menganalisis dan selanjutnya menarik kesimpulan tentang tingkat pencapaian hasil dan tingkat efektivitas serta efesiensi suatu program pendidikan.
Penilaian pencapaian kompetensi pengetahuan (KI3) merupakan bagian dari penilaian pendidikan. Dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dijelaskan bahwa penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik yang mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.
Adapaun penilaian pengetahuan (KI3) dapat diartikan sebagai penilain potensi intelektual yang terdiri dari tahapan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi (Anderson & Krathwohl, 2001). Seorang pendidik perlu melakukan penilaian untuk mengetahui pencapaian kompetensi pengetahuan peserta didik. Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Kegiatan penilaian terhadap pengetahuan tersebut dapat juga digunakan sebagai pemetaan kesulitan belajar peserta didik dan perbaikan proses pembelajaran. Pedoman penilaian kompetensi pengetahuan ini dikembangkan sebagai rujukan teknis bagi pendidik untuk melakukan penilaian sebagaimana dikehendaki dalam Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013.
Dilihat dari bentuknya penilaian/tes terdiri dari: (1) tes tertulis (pilihan ganda, uraian, menjodohkan, jawaban singkat, mengisi, dan benar-salah); (2) tes lisan; dan (3) tes praktek. Secara garis besar, langkah penyusunan perangkat soal tulis sebagai berikut: (1) analisis materi; (2) penyusunan kisi-kisi; (3) penulisan butir sola pada kartu soal; (4) merangkai soal; (5) telaah soal; (6) try out; dan (7) pemakaian soal

II.  TEKNIK PENYUSUNAN KISI-KISI SOAL
Sebelum menyusun soal kita harus menyusun kisi-kisi yang berfungsi sebagai acuan dalam menulis soal. Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat kreteria yang tentang soal-soal yang akan disusun. Satu kisi-kisi dapat menghasilkan berbagai bentuk variasi soal yang cakupan materi dan kedalamannya sama. Untuk menghasilkan prangkat soal yang baik harus dimulai dari kisi-kisi yang baik.
  1. Syarat Kisi-kisi yang baik
1.    Mewakili isi kurikulum/kemampuan yang akan diujikan;
2.    Komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami;
3.    Dapat dibuat soalnya sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan.
  1. Komponen Kisi-kisi
1.    Jenis Sekolah/satuan Pendidikan
2.    Mata Pelajaran
3.    Program Studi/Jurusan
4.    Tahun Pelajaran
5.    Kurikulum yang Diacu
6.    Alokasi Waktu
7.    Jumlah Soal
8.    Bentuk Soal
9.    Kompetensi
10. Uraian Materi
11. Bahan Kelas
12. Jumlah Soal
13. Indikator
14. Nomor Urut Soal

Dari komponen-komponen di atas, komponen pemilihan kompetensi perlu memperhatikan beberapa kreteria, diantaranya: (1) urgensi, yaitu kompetensi yang secara teoritis mutlak harus dikuasai siswa; (2) kontinuitas, yaitu  kompetensi yang merupakan pendalaman dari satu atau lebih kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya; (3) relevansi, yaitu harus merupakan pokok bahasan yang diperlukan untuk mempelajari atau memahami bidang studi lain; dan (4) keterpakaian, yaitu yang memiliki nilai-nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah komponen kompetensi, komponen Indikator juga harus memperhatikan kreteria indikator yang baik, yaitu: (1) memuat ciri-ciri kompetensi yang diujikan; (2) memuat satu kata kerja operasional, khusus untuk soal uraian dan praktek dapat memuat lebih dari satu kata kerja operasional; (3) berkaitan erat dengan materi; dan (4) dapat dibuatkan soalnya sesuai dengan bentuk yang telah ditetapkan.

III.                TEKNIK PENULISAN SOAL PILIHAN GANDA
Soal pilihan ganda adalah soal yang jawabannya harus dipilih dri beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan.
Secara umum, setiap soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor). Kunci jawaban ialah jawaban yang benar atau paling benar. Pengecoh merupakan jawaban yang tidak benar, namun memungkinkan seseorang terkecoh untuk memilihnya apabila tidak menguasai bahannya dengan baik.
A.  Kelebihan
     1. Mengukur berbagai jenjang kognitif
     2. Penskoran mudah, cepat dan obyektif
     3. Sangat cocok untuk jumlah peserta yang banyak
B.  Kekurangan
     1. Memerlukan waktu yang relatif lama dalam penyusunan soal
     2. Sulit membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi
     3. Terdapat peluang untuk menebak kunci jawaba
C. Kaidah Penulisan Soal
     1. Materi
          a. Soal harus sesuai indikator
          b. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi
          c. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar
     2.   Konstruksi        
          a. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas
  b. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja
          c. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar
          d. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda
          e. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama
f. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “semua pilihan jawaban di atas
   salah” atau “semua pilihan jawaban di atas benar”
g. Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan besar kecilnya
h. Gambar, grafik, tabel, diagram dan sejenisnya yang terdapat dalam soal harus
   jelas dan berfungsi
i.  Butir materi soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya
     3.  Bahasa
  a. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa indonesia;
  b. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan digunakan untuk daerah lain;
  c. Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata tersebut pada pokok soal
Contoh-Contoh Bentuk Soal Pilihan Ganda
Bacaan berikut ini untuk contoh soal no. 1 sampai dengan 3.
Pak Irfan membuka usaha perikanan darat yang dilakukan di sebuah kolam. Ekosistem kolam tersebut yang didalamnya terdapat populasi ikan (seperti bawal, gabus, gurame, nila), katak, serangga, bangau, ular, teratai, eceng gondok, dan ganggang, berada di dekat sawah yang sering disemprot dengan insektisida. Secara terus menerus sisa-sisa insektisida ini terbawa atiran air dan masuk ke dalam kolam.
1.  Soal harus sesuai dengan indikator
Indikator: Siswa dapat memprediksi keadaan populasi dalam ekosistem kolam setelah jangka waktu yang lama, berdasarkan ilustrasi yang diberikan.
Contoh soal yang kurang baik:
Manakah diantara hewan-hewan berikut yang paling terpengaruh oleh insektisida?
a.   Ikan.
b.   Ular.
c.   Katak.
d.   Serangga.
Penjelasan:
Dalam contoh di atas dapat dilihat bahwa kemampuan yang ingin diukur dalam indikator adalah memprediksi keadaan populasi dalam ekosistem kolam setelah jangka waktu yang lama, sedangkan soal rnenanyakan tentang hewan yang terpengaruh oleh adanya insektisida. Rumusan pokok soal ini tidak sesuai dengan indikator.
Contoh Soal yang Lebih Baik :
Apakah yang akan terjadi dengan populasi dalam ekosistem kolam pak Irfan dalam jangka waktu yang lama?
a.   Populasi ikan akan langsung mati karena mereka
memakan insektisida.
b.  Populasi eceng gondok akan meledak karena insektisida
merupakan pupuk bagi tumbuhan tersebut.
c.   Populasi ikan akan berkurang karena mereka memangsa
plankton yang mengandung insektisida.
d.   Semua populasi yang terdapat dalam kolam akan mati.
Kunci: D

2.  Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Organisme yang dapat membuat makanannya sendiri dalam ekosistem kolam pak Irfan adalah ....
a.   katak           b. Ikan                   c. Teratai                   d. air
Pilihan jawaban d tidask homogen, sehingga bisa diganti dengan yang lebih baik
     d.  serangga
   Kunci: C

3.   Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar.
Contoh Soal vang Kurang Baik:
Bila populasi serangga punah, apa yang terjadi dengan populasi lain dalam kolam pak Irfan?
a.   Katak dan ular meningkat.
b.   Teratai meningkat dan ular menurun.
c.    Katak meningkat dan ular menurun.
d.   Katak dan ular menurun.
Kunci: Bdan D
      Karena ada terdapat dua kunci, maka option b dapat diganti:
       b. Katak menurun dan ular meningkat.
Kunci: D

4.   Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
Mangga
Golek /    20°/i Mangga Manaiagi


Kebun pak Budi ditanami 4 jenis pohon mangga, yaitu golek, indramayu, manalagi, dan harumanis. Pohon mangga golek mempunyai batang yang kokoh dan buah yang masam, sedangkan pohon mangga harumanis mempunyai batang yang tidak kokoh dan buah yang manis.
Diagram lingkaran berikut menggambarkan mangga yang dihasilkan dari kebun pak Budi,
Mangga yang dihasiikan dari kebun pak Budi kemudian diolah menjadi manisan dan selai
Contoh Soal vang Kurang Baik :
Pohon mangga di kebun pak Budi adalah...
 a. 750 buah            b. 450 buah           c. 300 buah                d.  50 buah
Kunci: A
Karena perumusan permasalahan dalam pokok soal tidak jelas, pengecoh menjadi sangat heterogen, dan tidak jelas konsep apa yang ditanyakan, sehingga stem soal bisa diganti dengan:
      Bila banyak mangga gol°k 150 buah, jumlah seluruh mangga yang diperoleh pak Budi adalah
5.   Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Pak Budi ingin mengembangkan usaha perkebunan mangga, oleh karena itu dia harus menanam bibit mangga yang baik. Bagaimanakah cara pak Budi untuk memperoleh pohon mangga baru dengan menggabungkan sifat-sifat yang baik dari pohon mangga golek dan harumanis?
a.  Melakukan perkawinan silang dari kedua pohon tersebut.
b.  Mencangkok pohon mangga harumanis dan memberi
pupuk sebanyak mungkin.
c.  Melakukan penyambungan dengan pohon mangga
harumanis sebagai pohon pokok.
d.  Menempelkan bakal tunas dari pohon mangga harumanis
ke batang pohon mangga golek.
Kunci: D
Karena Pokok soal di atas mengandung pernyataan yang tidak diperlukan, yaitu kalimat pertama. Hal ini akan membingungkan siswa dan menyita waktu yang disediakan untuk membaca dan memahami maksud soal, maka dapat diganti dengan:
Bagaimanakah cara pak Budi untuk memperoleh pohon mangga baru dengan menggabungkan sifat-sifat yang baik dari pohon mangga golek dan harumanis?

6.  Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar
Contoh Soal yang Kurang Baik :
Jenis unit koperasi apakah yang tepat dijadikan sebagai tempat pemasaran manisan dan selai  Pak Budi?
a.    Koperasi Unit Desa
b.    Koperasi Simpan Pinjam
c.    Koperasi Konsumsi
d.    Koperasi Produksi
Kunci A
Karena Kata unit pada pokok soal akan memberi petunjuk ke arah jawaban, maka stem soal dapat diganti:
Jenis koperasi apakah yang tepat dijadikan sebagai tempat pemasaran manisan dan selai Pak Budi?

7.   Pokok soal yang menggunakan pernyataan yang bersifat negatif ganda seperti bukan, tidak, tanpa, kecuali dan sejenisnya dapat membingungkan peserta didik dalam memahami pokok permasalahan yang ditanyakan.
Contoh Soal yang Kurang Baik :
Berikut ini adalah organisasi yang tidak bergerak di bidang politik, kecuali....
a.  Budi Utomo
b. Muhammadiyah
c.  Indische Partij
d.  Tamansiswa
Kunci:C
Karena pokok soal di atas menggunakan pernyataan yarig bersifat negatif ganda, yaitu tidak dan kecuali. Penggunaan kata negatif ganda tersebut dapat membingungkan siswa dalam memahami pokok permasalahan yang ditanyakan, maka dapat diganti dengan:
Organisasi pada masa pergerakan nasional yang bergerak dibidang politik adalah....
8.   Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
Contoh soal yang Kurang Baik :
      Salah satu isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah ....
a.   pembubaran Partai Komunis Indonesia
b.  kembali ke Undang-undang Dasar 1945
c.   pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat
d.  dibentuknya Dewan Nasional yang terdiri dari wakil-wakil semua partai yang ada
      Kunci B
Karena pada contoh soal di atas pilihan jawaban d paling panjang. Hal ini perlu dihindari karena ada kecenderungan peserta didik untuk memilih pilihan jawaban terpanjang sebagai kunci, maka option d dapat diganti
      d. pembentukan Dewan Nasional
Kunci: B
9.   Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, "Semua pilihan jawaban di atas salah", atau "Semua pilihan jawaban di atas benar"
Contoh soal yang kurang baik :
Apa akibat yang ditimbulkan pada kehidupan manusia jika kita menebang pohon secara sembarangan?
a.   Akan terjadi banjir karena tidak ada akar tumbuhan yang menahan air.
b.  Kehidupan manusia tidak akan terpengaruh karena manusia dapat menanam hutan yang baru.
c.   Kehidupan manusia semakin sulit karena tidak ada lagi sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan.
d.   Semua pilihan jawaban di atas salah.
Kunci: B
Contoh soal di atas kurang baik karena hanya terdapat tiga pilihan jawaban yang dipertimbangkan. Jika semua jawaban di atas benar merupakan kunci, maka kita tidak mendapatkan informasi apakah peserta didik telah mengetahui dan memahami dengan baik jawaban yang benar. Sebaliknya bila semua jawaban di atas salah merupakan kunci maka kita tidak mendapat informasi apa-apa dari jawaban siswa untuk pertanyaan tersebut.
      Lebih baik, jika option d diganti dengan:
      d. Manusia akan mencari sumber daya alam yang lain sebagai pengganti hutan.
Kunci: A

10. Filihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, atau kronologis waktunya.
Contoh Soal yang Kurang Baik :
Bila suhu pada malam itu 20° C, berapa derajat suhu pada malam itu bila diukur dengan menggunakan termometer Fahrenheit?
a.   77° F                b. 45° F                               c. 68°F            d.         36°F
Kunci: C

Karena belum urut, sebaiknya option jawaban diganti dengan:
a.   36° F                b. 45° F                               c. 68°F            d.         77°F

11. Garnbar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi.
Contoh Soal vang Kurang Baik: (Membaca grafik)
Jumlah murid yang mempunyai berat badan 30 kg adalah... murid.
a.   5
b. 10        .
c.  20
d.  25
Kunci: C

Grafik dalam soal belum dilengkapi dengan angka yang memberikan informasi tentang jumlah murid dan berat badan, sehingga informasi dalam grafik itu tidak jelas. Akibatnya siswa yang mengerjakan soal itu tidak dapat menjawab dengan benar. Grafik yang benar adalah

12. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
Contoh:
1)  Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda terjadi
pada tanggal ....
a.  20Mei l908       b.         5 Oktober 1945   c.   28 Oktober 1945     d.        10 Nopember 1945
Kunci: C
2)  Tanggal yang dimaksud pada nomor 1, sekarang diperingati sebagai....
a.   Hari Kebangkitan Nasional
b.   Hari Sumpah Pemuda
c.   Hari Pahlawan
d.   Hari ABRI
Kunci: B


Penjelasan:
Soal di atas dapat merugikan siswa, karena siswa yang tidak dapat menjawab dengan benar pada soal nomor 1, pasti akan menjawab salah pada soal nomor 2. Oleh karena itu soal nomor 2 harus diperbaiki sehingga menjadi soal yang berdiri sendiri.

13. Rumusan butir soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Andi punya duit Rp 20.000,00 dan Anto Rp 15,000,00. Mereka pengin beli bola voli seharga Rp 30.000,00. Sisa duit Fikri dan Maula adalah ....
a.   Rp   1.000,00 b. Rp   5.000,00            c.  Rp 10.000,00            d.      Rp 15.000,00
Kunci: B                           •      
Bahasa yang digunakan pada rumusan pokok soal tidak sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.Yang lebih baik
Andi mempunyai uang Rp 20.000,00 dan Anto Rp 15-000,00. Mereka ingin membeli bola voli seharga Rp 30.000,00. Sisa uang Andi dan Anto adalah ....

14. Jangan menggunaan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
Perhatikan gambar di bawah ini:

Contoh Soal yang Kurang Baik:
Gambar di atas memperlihatkan adanya angin yang sedang bertiup. Angin   tersebut terjadi karena ....
a.  hawa di darat lebih tinggi daripada di laut
b.  tekanan hawa di darat lebih rendah daripada di laut
c.  tekanan hawa di darat lebih tinggi daripada di laut
d.  hawa di darat lebih renggang daripada di laut.
Kunci: C
Penjelasan:
Kata hawa hanya berlaku setempat saja (untuk masyarakat Jawa). Kara tersebut dapat menimbulkan pengertian berbeda bagi siswa di daerah lain. Oleh karena itu kata hawa perlu diganti dengan kata yang mudah dimengerti dan lazim digunakan yaitu udara.
Contoh soal yang lebih baik:
Gambar di atas memperlihatkan adanya angin yang sedang bertiup. Angin  tersebut terjadi karena ....
a.  suhu di darat lebih tinggi daripada di laut
b.  tekanan udara di darat lebih rendah daripada di laut
c.  tekanan udara di darat lebih tinggi daripada di laut
d.  udara di darat iebih renggang daripada di laut.
Kunci: C
IV.  TEKNIK PENULISAN SOAL URAIAN
Soal bentuk uraian adalah soal yang jawabannya menuntut siswa untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasan-gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis. Secara garis besar soal bentuk uraian ada dua macam yaitu Uraian Obyektif  (UO) dan Uraian Non Obyektif (UNO)
  1. Kaidah Penulisan Soal Bentuk Uraian
1.  Materi
    1. Soal harus sesuai indikator
    2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan harus jelas
    3. Isi materi sesuai dengan petunjuk pengukuran
    4. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang, jenis sekolah atau tingkat kelas
2.  Konstruksi
    1. Rumusan kalimat pertanyaan harus menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai, seperti mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, hubungkan, tafsirkan, buktikan, hitunglah.
    2. Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakannya
    3. Buatlah pedoman penskoran segera setelah soal selesai ditulis
    4. Tabel, gambar, grafik dan sejenisnya harus tersajikan dengan jelas
3.  Bahasa
a.    Rumusan soal harus komunikatif
b.    Butir soal harus menggunakan bahasa yang baik dan benar
c.    Rumusan soal tidak mengandung penafsiran ganda
d.    Jangan gunakan bahsa yang berlaku setempat
e.    Rumusan soal tidak mengandung kata yang menyinggung perasan
Contoh soal uraian obyektif
Indikator:
Siswa dapat menghitung suhu akhir campuran dan massa es yang melebur dengan menggunakan rumus kekelan energi: Q lepas = Q terima
Contoh soal yang kurang baik
Es sebanyak 1 kg pada suhu 0 C dicampur dengan air 2 kg yang bersuhu 30 C. Diketahui kalor lebur es = 80 kal gram-1 dan kalor jenis air = 1 kal g-1C-1. Hitunglah kalor yang dilepaskan!

Soal tersebut tidak sesuai dengan indikator, yang lebih baik:
Es sebanyak 1 kg pada suhu 0 C dicampur dengan air 2 kg yang bersuhu 30 C. Diketahui kalor lebur es = 80 kal gram-1 dan kalor jenis air = 1 kal g-1C-1.
Hitunglah : 1. Suhu akhir campuran
               2. Massa es yang melebur


PEDOMAN PENSKORAN (UO)

KUNCI/KRETERIA JAWABAN
SKOR
No. 1
Diketahui: m es   = 1 kg = 1000 gram t es     = 0 °C
Ma    = 2 kg = 2000 gram
ta                 = 30°C
Les    =80kaIg-1
C a      = 1 kal g-1 C-i
Ditanvakan:
a. Suhu akhir (t c) = ....
b. massa es yang mencair (m) = ....
Tawaban:
a) Untuk melebur
es memerlukankalor Q es.
Qes =   m . L .....................................................
= 1000x80
=   8 x 10< kalor.................................................
Untuk mencapai 0°C air melepaskan kalor Q air
Q air   = m. C. At
..................................................
= 2000 x 1 x 30
= 6 x 106 kalori
....................................................
Q es > Q air
es tidak mencair seluruhnya sehingga suhu air =
suhu es = 0°C
tc     =   0°C
........................................................
b) Misalkan es yang lebur = x gram
mL=   ma . C At...............................................
X L  =   ma . C At
80 x =   6 .104 Jadi x = ^- = 750
80
Es yang melebur = 750 gram..................................

1 1
1 1
1 1
1
Skor Maksimum
7
Untuk menentukan nilai akhir, bisa dilihat dari contoh berikut:
Misalnya:
Soal no. 2 skor maksimum = 8
Soal no. 3 skor maksimum = 5
Soal no. 4 skor maksimum = 6
Soal no. 5 skor maksimum = 7

              Skor yang diperoleh
Nilai =                                           x 100
              Skor maksimum (total)

Contoh seorang siswa memperoleh nilai 25, maka nilai siswa dapat dihitung dengan rumus di atas


                            25
Nilai =                                 x 100  = 71,4
                            35

2. Uraian Non Objektif:
Contoh soal yang kurang baik:
Buatlah karangan dengan topik "meningkatkan minat baca siswa".
Penjelasan:
Contoh soal di atas kurang baik karena panjang karangan tidak dibatasi,
dan apa yang dinilai dari karangan siswa tidak diberitahukan.
Contoh soal yang lebih baik:
Buatlah karangan dengan topik "meningkatkan minat baca siswa" sebanyak kurang lebih 150 kata. Perhatikan ejaan, tanda baca, struktur kalimat, dan hubungan/keterkaitan (koherensi) antar kalimat.
PEDOMAN PENSKORAN %

NO.
KRITERIA JAWAB AN
SKOR
1.
Kesesuaian antara judul dan isi cerita -  
Judul sesuai dengan isi cerita -  
Judul agak sesuai dengan isi cerita -  
Judul tidak sesuai dengan isi cerita
0-2
2
l
0
2.
Ketepatan penulisan ejaaff                           '
Tidak ada kesalahan ejaan -   
Bila ada kesalahan ejaan 1-3 kata -  
Bila ada kesalahan ejaan 4-6 kata -  
Bila ada kesalahan ejaan lebih dari 6 kata
0-3
3
2
1
0
3.
Ketepatan penulisan tanda baca -  
Tidak ada kesalahan tanda baca -  
Bila ada kesalahan ejaan 1-5 kata -  
Bila ada kesalahan ejaan 6-10 kata                    
Bila ada kesalahan ejaan lebih dari 10 kata
0-3
3
2
1
0
4.
Ketepatan struktur kalimat                              
Semua kalimat memiliki struktur yang tepat -  
Ada 1 kalimat yang strukturnya tidak tepat -   
Ada 2 kalimat yang strukturnya tidak tepat -   
Lebih dari 2 kalimat yang strukturnya tidak tepat,
0-3
3
2
1
0
5.
Kepaduan antar kalimat
-    Semua kalimat padu
-    Ada 1 kalimat yang tidak padu
-    Ada 2 kalimat yang tidak padu
-    Lebih dari 2 kalimat yang tidak padu
0-3
3
2
1
0


SKOR MAKSIMUM

14

Cara menentukan nilai sama dengan bentuk UO




Daftar Pustaka


Anderson, L. & Krathwohl, D. 2001.  A Taxonomy For Learning, Teaching and Assessing. New York: Longman.
Allen, M.J., &Yen,W. M. (1979). Introduction to measurement theory. Monterey, California: Brooks/Cole Publishing Company.

Departemen Pendidikan Nasional,  (2006).  “Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Sekolah Menengah Atas”.   Jakarta

Ebel, R. L. (1979). Essentials of education measurement. New Jersey: Prentice Hall.

Gronlund, N. E., dan Linn, R. L. (1990). Measurement and evaluation in teaching. New York: McMillian Publishing Company.

Margono, Dwi. 2000. Persepsi guru biologi SMU Negeri kotatif dan kabupaten Jember
tentang perumusan ranah afektif. Hasil Penelitian. Tidak Dipublikasikan.

Nathan, B. R. & Cascio, W. F. (1986). Technical and legal aspects in Berk, R. A. (edit. 1986). Performance assessment. Baltimore: John Hopkin Univ. Press.

Slavin, R. 1997. Educational psychology theory and practice. New York: Allyn and Bacon.




pasang
<<<Judul BLOG>>>>